Uji Kompetensi LSP P1 di SMK merupakan langkah penting untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai keterampilan sesuai bidang keahliannya. Agar dapat menghadapi ujian dengan baik, diperlukan persiapan yang matang baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun mental.
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP P1) di SMK memiliki peran penting dalam menjamin pelaksanaan uji kompetensi berjalan sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelaksaan Uji Kompetensi akan di ikuti 3 Konsentrasi Keahlian Yaitu TKJ, DKV dan Tata Busana. Waktu pelaksanaan dilakukan pada bulan Desember Minggu Ke-2. Agar asesmen dapat berlangsung tertib, objektif, dan kredibel, LSP P1 perlu melakukan beberapa persiapan utama berikut:
1. Persiapan Administrasi dan Regulasi
- Memastikan legalitas LSP aktif sesuai lisensi BNSP.
- Menyusun jadwal asesmen sesuai kebutuhan sekolah dan peserta.
- Menyediakan dokumen standar: skema sertifikasi, panduan asesmen, formulir asesmen, dan SOP.
2. Persiapan Asesor Kompetensi
- Menetapkan asesor kompetensi yang sudah terlisensi BNSP.
- Melakukan briefing terkait tugas, instrumen uji, dan kode etik asesor.
- Membagi tanggung jawab asesor agar asesmen berjalan efektif.
3. Persiapan Tempat Uji Kompetensi (TUK)
- Memastikan TUK sudah memenuhi standar BNSP (layak, aman, sesuai kompetensi).
- Melengkapi sarana prasarana sesuai kebutuhan unit kompetensi yang diuji.
- Menyediakan perangkat pendukung: komputer, jaringan, alat praktik, dan bahan habis pakai.
4. Persiapan Instrumen dan Perangkat Uji
- Menyusun dan memvalidasi soal uji, job sheet, serta instrumen penilaian.
- Menyesuaikan instrumen dengan kondisi riil dunia kerja.
- Menguji coba perangkat uji untuk menghindari kendala teknis saat asesmen.
5. Monitoring dan Evaluasi
- Melakukan pengawasan selama pelaksanaan agar sesuai SOP.
- Mengumpulkan feedback dari asesor dan peserta uji.
- Menyusun laporan hasil uji kompetensi sebagai bahan peningkatan mutu LSP.
✅ Dengan persiapan matang dari sisi LSP, uji kompetensi di SMK akan berlangsung profesional, transparan, dan terpercaya, sehingga sertifikat kompetensi yang diterbitkan benar-benar mencerminkan kemampuan nyata siswa.
Leave a Reply